Minggu 3 September 2023 – Kota Sawalunto semakin
meria dengan gelaran Final Kejuaraan Nasional Pacu Kuda Pordasi ke-57 Seri II,
yang digelar di Gelanggang Pacu Kuda Kandi, Sawalunto, Provinsi Sumatera Barat.
Dalam laporannya, Wali Kota Deri Asta, SH. mengungkapkan,
“Kejurnas pacu kuda tahun ini diselenggarakan bersamaan dengan Babak Kualifikasi
PON XXI/2024 yang akan diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara. Final
kejurnas pacu kuda tahun ini diikuti oleh 12 Provinsi, dengan jumlah kuda yang
berpacu sebanyak 94 ekor yang terbagi dalam 10 race. Total hadiah yang
diterima dalam 10 race mencapai 350 juta rupiah. Pelaksanaan kegiatan pacu kuda
ini merupakan kalaborasi antara pengurus pusat Pordasi, pengurus Provinsi
Pordasi Sumbar, dan Pemerintah Kota Sawalunto. Gelanggang pacu kuda yang
digunakan, yaitu gelanggang pacu kuda Kandi ini sudah menjadi tingkat nasional
yang luasnya 39,69 hekter; dengan lintasan 1.400 meter; lebar lintasan 20 meter
hingga mampu menampung 12 ekor kuda dalam sekali race, serta memiliki
fasilitas kendang kuda lebih kurang 150 kandang.”
Dua belas provinsi yang bertanding dalam Kejurnas
pacu kuda tahun ini, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,
Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan
Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara, berbeda dengan Kejurnas babak
final tahun lalu yang dilangsungkan pada tanggal 30 Juli 2023 hanya diikuti 9
provinsi, di antaranya Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jawa Barat, Riau, Kalimantan Selatan, Aceh, dan Sulawesi Utara.
Ketua Umum Pordasi ibuk Triwatty Marciano dalam
sambutannya menyampaikan, “Kejurnas pacu
kuda tahun ini sangat istimewa dari sebelumnya karena diselenggarakan bersamaan
dengan Babak Kualifikasi PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Kejurnas pacu
kuda ini mampu mengikat persaudaraan Indonesia di dalam bingkai NKRI. Selain
itu, dapat sebagai perkembangan UMKM dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
yang menunjang perkembangan daerah,” ucap Ketua Umum Pordasi.
Dalam rangka meramaikan UMKM, seniman pelukis dan
fotografer berkolaborasi dalam Kejurnas Pacu Kuda. Lukisan yang mengabadikan
momen tersebut dilelang kepada hadirin untuk menghargai karya mereka. Komunitas
fotografer Global Photographic Artists (GPA) juga ikut ambil bagian dalam
mengabadikan momen ini. Kolaborasi antara kompetisi berkuda dan komunitas seni
telah berlangsung sejak 2007.
Dalam Final Kejurnas Pacu Kuda Pordasi ke-57 seri
II ini, pada Race I kelas F
diikuti oleh 5 kuda yang menempuh jarak 1.000 meter. Race 2 kelas D diikuti
oleh 11 kuda yang menempuh jarak 1.000 meter. Race 3 kelas C diikuti
oleh 12 kuda yang menempuh jarak 1.100 meter. Race IV kelas E diikuti
oleh 9 kuda yang menempuh jarak 1.200 meter. Race V kelas B diikuti oleh
11 kuda yang menempuh jarak 1.200 meter. Race VI kelas A diikuti oleh 12
kuda yang menempuh jarak 1.300 meter. Race VII kelas D diikuti oleh 7
kuda yang menempuh jarak 1.400 meter. Race VIII kelas C diikuti oleh 9
kuda yang menempuh jarak 1.600 meter. Race IX kelas B diikuti oleh 8
kuda yang menempuh jarak 1.850 meter. Race X kelas A diikuti oleh 10
kuda yang menempuh jarak terpanjang, yaitu 2.200 meter.
Hasil akhir Kejurnas tahun ini juara umum dengan
94 poin diraih oleh Sulawesi Utara. Tim Sulut mengoleksi total 94 poin,
menunjukkan dominasi yang luar biasa dalam kompetisi ini. Kontingen DKI Jakarta
meraih Juara II dengan mengumpulkan 64,5 poin; sementara Jawa Barat menempati
posisi Juara III dengan total 47 poin. Kejurnas ini mempertemukan para atlet
terbaik dari seluruh Indonesia, dan Sulut berhasil tampil sebagai yang terbaik
di antara mereka. (Tasya)